Alhamdulillah, Lulus Komprehensif

Ini hikmah, pengingat, dan pembelajaran

Hai,
Hari ini kabarnya gimana?
Semoga masih terjaga rapi. InsyaAllah.

Tanggal 28 Januari kemarin adalah hari bersejarahnya aku, juga teman teman jurusan yang akhir-akhir ini berdoa untuk lulus dan gak bayar UKT lagi. Ini kesempatan terakhir disemester 9 untuk bisa kompre. Malah Deadline bayar UKT nya itu tanggal 31. Tapi kami baru ujian tgl 28. Paraah, ini buat deg deg jantungan gak jelas.
Pernah ngebaca caption, seorang mahasiswa yang bertemu rektor kampusnya. Dan rektornya bertanya dengan nada heran.
"Kenapa mahasiswa sekarang pengen cepat-cepat lulus?".

Aku sebenernya setuju dengan pertanyaan ini. Akupun, kalau udah punya penghasilan tetap dan gak jadi tanggungannya ayah dan mamak, udah pasti nyantai. Gak keburu untuk lulus. Ngejar ngejar untuk lulus itu capek soalnya. Apalagi ngeliat drama di pendaftaran hari terakhir kompre. Temenku lari-lari dari lab belakang ke prodi, belum lagi drama drama lain. So pasti gak bisa terungkapkan oleh kata, apa yg mereka rasain waktu memperebutkan kuota kompre yang tersisa.

Alasan finansial adalah hal mendasar, kenapa aku pengen lulus cepat. Adikku yang sekarang sudah SMA juga bakal lanjutin kuliah. Doakan yaa supaya lulus dijurusan terbaik. Aku juga mau untuk bantu biaya kuliah adik. Soo, yang ku pikirkan saat akhir semester ini ya itu. Lulus secepatnya.

Alasan klise. Emang.
Padahal harusnya, diusia yng udah kepala 2 ini, anak muda udah punya penghasilan sendiri entah 1 dan 2 digit. Anak muda gak lagi jadi tanggungan orang tua. Gitu ya semestinya? Soo, kuliah bisa sedikit nyantai. Tapi urusan kantong terjamin.

Aku udah berdoa banyak-banyak sebelum kompre dibuka pendaftarannya.

"Ya Allah, jika memang ikut kompre adalah keputusan terbaik dan langkah yang engkau ridhai, maka mudahkanlah urusanku untuk ikut melengkapi persyaratan pendaftaran. Namun, jika  kompre bulan Januari ini bukan yang terbaik, maka cukupkanlah rezekiku dan rezeki ayah dan mamakku untuk bisa membayar UKT dan membiayai biaya hidup disini sampai bulan-bulan selanjutnya".

Jadi aku itu termasuk santai, waktu lengkapin berkas-berkas kompre, karna ya itu. Aku udah berserah diri sama Allah. Mungkin dimata kawan-kawanku aku ini lambat kali ya, gak berprogress atau berprogress sih tapi lelet. Huhu kadang aku sedih juga sih, kenapa aku dianggap kekgitu. Karna sebenernya akutu bukannya ngebiasain hal kekgitu. Gak ngebiasain lambat-lambat. Tapi akutu cari jeda, cari waktu buat berdoa dulu (self healing) versiku sendiri. Karna aku tau, dari kebiasaan yang lalu lalu, kalau aku gerak cepat kesana kesinipun tanpa bener bener berdoa yang khusyuk, yang aku kerjakan hanya akan membuat aku capek, dan kecewa pada banyak hal. Cth : dulu rela-relain balik cepat ke PKU buat bantu urusin nilai E, pada akhirnya ......, rela-relain nemuin calon dosen pembimbing utk penelitian ke tempat dinasnya langsung (paling cepat dari yg lainnya), pada akhirnya menghasilkan hal hampa. Rela-relain buat cari tempat KP yang aman dan secepat mungkin menghubungi tempat KP nya (ini lomba-lombaan sama yang lain, anehlah akutu dulu), supaya enggak dapat dosen pembimbing yang sulit ACC, pada akhirnya aku dapat dosen yang masyaallah, tempat KP pun masyaallah, dan masih banyak lagi kejadian yang menjadi pelajaran untukku dimasa masa kemarin dan sekarang
Aku dimasa lalu memang masih banyak kurangnya, banyak sekali teman. Aku udah buat list panjaaaang banget tentang kurangnya aku. Aku minta maaf, dalam perjalanan menimba ilmu di tekkim ini, saat kita ketemu entah dalam urusan apapun itu, langkahku menghambat lajunya langkahmu. Maaf banget, maaf paling tulus.

Setelah melewati fase-fase tersebut, akhirnya tanggal 28 Januari 2020 tiba. Allah swt. Perkenankan aku untuk lulus dari teknik kimia yang penuh dengan pelajaran berharga dalam hidupku. Aku bukan orang yang populer dikelas atau dikampus, bukan orang vokal, bukan orang pintar, bukan orang rajin, bukan orang baik, dan juga bukan termasuk orang cantik. Aku hanya seorang, yang mungkin dimata teman-teman sekelas aku ini apalah. Tapi Alhamdulillaah, keadaanku baik. Juga, kelasku ini mantul bener, banggalah aku sama-sama orang yang pedulian dan gak enakan ini. Walaupun aku biasa aja, dan mereka ini luar biasa, mereka masih mauloh temenan samaku, bantuin aku waktu kost kebakaran, maaf-memaafkan atas kesalahan yang udah dilakuin, kasih semangat dan kasih banyak kasih sayangnya buat aku yang bukan siapa-siapa ini.

Duh, ini ceritanya kemana-kemana, jadi flashback kan.

Tapi okelah, gapapa. Kapan lagi aku ingat-ingat sama kenangan kelas ya kan.

Nah gais, buat kalian yang mau kompre, please harus yakin untuk lulus, dan belajar yang giat terus doa doa doa doa doa dan doa. Kalian pasti taulah apa yang harus kalian lakukan untuk lulus, karna cuma kalian yang tau persis bagaimana diri kalian, bagaimana kepala kalian merespon semua cita-cita dan mimpi kalian, hanya kalian yang tau itu.

Oke segitu dulu. Ini draft lama yang baru rampung sekarang ditengah wabah covid-19. Ooh covid-19, segeralah musnah. Aku takut Pekanbaru lockdown dan aku gakbisa balik kampung. Aku takut ramadhan kali ini terganggu karna covid-19. Tolong kali, segeralah pergi.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengembalikan Margin Atas dan Bawah Word yang Hilang

If you were a teenager again?

Let's grow old and healthy together